Tentang Bedah Epilepsi: Yang Perlu Anda Ketahui




Orang dengan epilepsi membutuhkan informasi yang akurat dan terkini tentang perawatan yang tersedia untuk mengontrol kejang. Penting untuk diketahui:
- Data survei nasional terbaru menunjukkan bahwa 56% orang dewasa yang menggunakan obat kejang melaporkan mengalami kejang pada tahun lalu.
- Studi menunjukkan bahwa antara 30 hingga 40% orang memiliki epilepsi yang resistan terhadap obat.
- Hanya 5 sampai 10% orang dengan epilepsi resisten obat akan mencapai kontrol kejang lengkap dengan obat kejang yang berbeda atau lebih.
- Beberapa jenis operasi epilepsi dapat menyebabkan kebebasan kejang dan peningkatan kualitas hidup hingga 80% orang dengan epilepsi yang resistan terhadap obat.
- Operasi epilepsi bisa sangat berat untuk dipertimbangkan. Banyak orang tidak yakin apakah operasi dapat membantu mereka. Pembedahan perlu dipertimbangkan sebagai pilihan bagi orang-orang yang kejangnya tidak dikendalikan dengan obat-obatan, terapi diet, atau perangkat implan.
Sejarah Perkembangan Bedah Epilepsi
Pembedahan untuk epilepsi telah digunakan untuk mengendalikan kejang selama lebih dari 100 tahun.
- Sejak tahun 1980-an, operasi epilepsi telah menjadi standar perawatan bagi orang-orang tertentu ketika obat-obatan tidak berfungsi.
- Surabaya Neuroscience Institute (SNEI) telah mengembangkan pelayanan bedah epilepsi dengan mengirimkan dokter spesialis Bedah Saraf untuk belajar secara khusus penanganan epilepsi sejak tahun 2000an dan terus menerus mengikuti perkembangan kemajuan di bidang epilepsi dan bedah epilepsi.
- Teknologi telah meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi dimana kejang dimulai di otak. Serangkaian pemeriksaan akan dilakukan dengan protokol khusus untuk mengoptimalkan pencarian sumber kejang di otak.
- Penelitian telah menunjukkan bahwa pada beberapa orang operasi dapat menjadi pengobatan yang lebih efektif daripada obat anti-kejang dan mungkin merupakan pengobatan pilihan.
- Suatu penelitian membandingkan dua kelompok orang dengan epilepsi yang kebal terhadap obat anti-kejang. Satu kelompok menjalani operasi epilepsi, dan kelompok lainnya terus minum obat kejang saja tanpa tindakan operasi. Studi ini menunjukkan bahwa sekitar 6 dari 10 orang yang menjalani operasi dapat bebas dari kejang yang parah. Sebagai perbandingan, sekitar 1 orang yang bisa bebas kejang dari 10 orang yang terus minum obat tanpa operasi.
- Keamanan untuk tindakan operasi otak sekarang semakin baik. Teknologi yang ada dapat membuat lebih mudah untuk memetakan otak untuk melindungi area yang terlibat dalam bicara, gerakan dan memori selama operasi.
- Teknologi bedah minimal juga makin banyak tersedia sebagai pilihan. Salah satunya adalah stereotactic thermocoagulation untuk melokalisir area kejang di bagian otak.
- Diskusikan dengan dokter spesialis kami untuk tindakan bedah operasi yang cocok untuk Anda atau keluarga Anda.
Fakta Tentang Bedah Epilepsi
- Bedah epilepsi adalah pilihan perawatan yang menawarkan solusi nyata untuk menghentikan kejang pada beberapa pasien epilepsi.
- Tindakan ini bekerja paling baik untuk orang yang kejangnya selalu dimulai di satu area sisi otak.
- Pembedahan biasanya melibatkan pembukaan tengkorak, dan mengangkat area otak tempat kejang dimulai. Ada juga opsi yang kurang invasif dengan pembukaan tengkorak minimal
- Konsultasikan kepada team kami apakah operasi epilepsi merupakan pilihan yang baik bagi Anda.
Apa Itu Bedah Epilepsi ?
Operasi epilepsi adalah tindakan yang dilakukan untuk membantu mengendalikan kejang ketika kejang tidak dapat dikendalikan hanya dengan obat-obatan. Pembedahan epilepsi melibatkan otak. Dokter yang melakukan operasi epilepsi adalah ahli Bedah Saraf yang telah mempelajari perawatan dan tindakan pada kasus-kasus epilepsi.
Ada banyak jenis operasi epilepsi. Jenis operasi yang direkomendasikan akan tergantung pada banyak faktor. Faktor utamanya adalah jenis kejang dan dari area otak mana kejang itu mulai pertama kali.
- Pembedahan epilepsi paling optimal untuk orang yang kejangnya selalu berasal di satu area otak
- Pemeriksaan lengkap akan dilakukan sebelum dilakukan tindakan operasi. Pemeriksaan ini membantu menemukan area di otak tempat kejang dimulai. Pemeriksaan ini juga membantu memastikan area dimana kejang dimulai tidak terlibat dalam fungsi otak penting yang meliputi bicara, gerakan, dan memori.
- Operasi epilepsi dapat mengurangi jumlah dan keparahan kejang yang dimiliki seseorang jika dibandingkan dengan hanya minum obat.
- Dengan menghilangkan fokus kejang di otak, dengan operasi epilepsi, terbukti berhasil dan aman menghentikan kejang pada banyak kasus. Beberapa orang mungkin memerlukan operasi kedua untuk menjadi bebas kejang. Meskipun banyak orang bebas kejang secara permanen setelah operasi, kejang dapat kembali pada beberapa orang.
Syarat Tindakan Operasi
Tidak semua pasien dengan epilepsi dapat dilakukan tindakan operasi, ada beberapa hal yang perlu dianalisa dan dipelajari oleh dokter dari setiap kondisi pasien, berikut secara umum syarat-syarat untuk dapat dilakukan tindakan operasi epilepsi :
- Pasien sudah mengkonsumsi minimal 2 jenis obat kejang, dan obat-obatan tersebut tidak efektif dalam mengatasi dan mengontrol kejang, frekuensi terjadinya kejang masih sering terjadi dengan obat-obatan.
- Pemeriksaan Radiology MRI Brain dengan protokol epilepsi diperlukan untuk mengetahui kondisi dari struktur gambaran otak yang mengalami kejang atau yang menjadikan sumber kejang.
- Pemeriksaan EEG dan video longterm EEG perlu dilakukan agar dokter dapat mempelajari gelombang kejang pada otak.
- Pemeriksaan PET Scan terkadang juga perlu dilakukan untuk mendukung dalam penentuan tindakan operasi epilepsi. PET Scan akan menunjukkan kondisi metabolisme sel pada otak.
- Hasil ketiga pemeriksaan diatas akan digabungkan oleh dokter untuk dipelajari, apakah cocok dan sesuai dengan kondisi epilepsi yang dialami oleh pasien, dan menentukan apakah bisa dilakukan tindakan operasi sebagai upaya selanjutnya.
Prosedur Tindakan Operasi Bedah Epilepsi
Saat ini, sebagian besar kasus operasi dilakukan dengan pengangkatan daerah/area tempat kejang muncul di otak. Hal ini dilakukan dengan cara membuat sayatan & lubang di tengkorak (tulang yang menutupi otak) dalam prosedur yang disebut kraniotomi. Tindakan operasi epilepsi di center kami dilakukan dengan metode mini-kraniotomi sehingga irisan di kulit bisa diminimalkan dan pembukaan tulang tengkorak juga lebih minimal. Hal ini akan membuat proses penyembuhan luka lebih cepat dan secara kosmetik juga lebih baik.
- Operasi epilepsi biasanya memakan waktu beberapa jam. Keamanan pasien dan jalannya prosedur tentunya lebih diutamakan.
- Rambut pasien dapat dipotong pendek atau kepala dicukur di daerah dimana operasi akan dilakukan. Hal ini untuk mengurangi resiko infeksi
- Anestesi total dilakukan sehingga pasien tersebut akan tertidur dan tidak sadar selama operasi. Detak jantung, tekanan darah, kadar oksigen diperiksa dengan cermat selama operasi
- Sebagian kecil tengkorak dibuka sehingga dokter Bedah Saraf dapat melihat area jaringan abnormal yang akan diangkat. Pemantauan EEG dapat dilakukan selama operasi pada kasus-kasus tertentu. Ini akan mengkonfirmasi di mana tepatnya di otak kejang dimulai dan area apa yang perlu diangkat.
- Pada beberapa kasus, operasi dilaksanakan dengan menjaga pasien tetap sadar terbangun selama operasi sehingga ia dapat berbicara dan menjawab pertanyaan. Ini penting untuk mengurangi resiko daerah-daerah yang terkena dampak selama operasi. Bagian dari operasi ini disebut “pemetaan otak.” Setelah area otak dipetakan, dokter anestesi akan mengembalikan orang tersebut untuk tidur dengan obat-obatan, dan dokter Bedah Saraf dapat dengan aman mengangkat jaringan otak yang abnormal yang menyebabkan kejang.
- Potongan tulang tengkorak yang diangkat pada awal operasi kemudian dipasangkan lagi. Kulit yang menutupi tengkorak kemudian ditutup, dan kepala diperban.






Kondisi Pasca Operasi
- Tepat setelah operasi, pasien akan ditempatkan di unit pemulihan khusus dimana dokter dan perawat akan memantau dengan erat.
- Pasien dapat berada di unit perawatan intensif atau langsung kembali ke ruangan perawatan setelah operasi tergantung dari kompleksitas operasi dan proses pasca operasi.
- Pada minggu pertama setelah operasi: Biasanya akan terlihat beberapa pembengkakan di kulit kepala dan wajah. Hal ini normal karena jaringan akan membutuhkan untuk pulih dari operasi. Mungkin akan muncul sakit kepala. Obat-obatan untuk mengobati gejala-gejala ini akan diberikan. Bagi kebanyakan orang, pembengkakan dan sakit kepala setelah operasi hilang dalam beberapa minggu.
- Biasanya pasien akan menghabiskan 3 hingga 4 hari di rumah sakit setelah operasi. Dalam beberapa kasus, diperlukan perawatan lebih lama di rumah sakit.
- Proses pemulihan akan dilanjutkan di rumah.
- Seseorang yang baru pulih dari operasi perlu beristirahat dan perlahan-lahan kembali ke rutinitas harian normal mereka. Aktivitas meningkat secara bertahap, Kebanyakan orang kembali kegiatan biasa dalam 4 hingga 6 minggu. Mungkin ada beberapa batasan atau tindakan pencegahan tergantung pada kondisi masing-masing orang.
- Obat-obatan kejang dilanjutkan setelah operasi. Obat-obatan membantu melindungi otak selama penyembuhan dan meningkatkan peluang orang tersebut bebas kejang di kemudian hari.
- Jika seseorang bebas kejang setelah satu tahun atau lebih, obat-obatan dapat diturunkan atau dikurangi secara bertahap.
- Mengubah obat-obatan secara perlahan dapat membantu peluang orang tersebut tetap bebas kejang. Hal ini harus dibicarakan bersama dengan dokter yang merawat.
- Salah satu tujuan operasi epilepsi adalah untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Hal ini termasuk dukungan dari dokter yang merawat, ahli terapi fisik, pekerja sosial, keluarga dan komunitas sosial masyarakat.
- Menemukan dukungan saat Anda dalam proses menyesuaikan diri dengan perubahan setelah operasi adalah bagian penting dari pemulihan Anda.
- Ingat bahwa tim epilepsi Anda akan mendukung Anda melalui semua tahap menjelang operasi, selama operasi, dan pemulihan.
Jenis Tindakan Operasi Bedah Epilepsi
Pengangkatan bagian otak dimana kejang dimulai. Jenis operasi ini paling baik untuk seseorang yang kejangnya dimulai di satu area otak. Area di mana kejang dimulai (juga disebut fokus kejang) dihilangkan. Biasanya hanya area kecil yang dihilangkan, tetapi ini akan tergantung di mana kejang dimulai dan berapa banyak area otak yang bisa diangkat dengan aman. Jenis operasi reseksi yang paling umum adalah lesionektomi dan lobektomi.
- Lesionektomi menghilangkan lesi atau massa (misalnya tumor atau malformasi pembuluh darah) yang menyebabkan kejang. Beberapa jaringan otak di sekitar lesi juga dapat diangkat jika aktivitas kejang ditemukan di sana.
- Lobektomi menghilangkan bagian kejang di mana kejang dimulai. Otak memiliki lobus atau area yang berbeda. Area yang paling umum untuk jenis operasi ini adalah lobus temporal atau frontal. Operasi ini dapat dilakukan di area lain juga.
Disconnection surgery disebut juga operasi pemutusan. Tindakan ini dilakukan dengan cara memotong atau melepaskan saraf yang mengirimkan impuls kejang di otak. Operasi jenis ini dapat membantu mengurangi jumlah atau tingkat keparahan kejang dengan cara menghentikan penyebaran aktivitas kejang. Biasanya ini dilakukan jika kejang dimulai di lebih dari satu area, atau jika mereka muncul di satu area yang tidak dapat diangkat dengan aman. Prosedur ini antara lain berupa multiple subpial transection (MST), corpus callosotomy, dan hemisferotomy.
Tindakan minimal invasive dilakukan dengan meminimalkan pembukaan tengkorak tanpa mengurangi esensi dan tujuan dari tindakan operasi epilepsi secara umum. Seperti mini-temporal kraniotomi untuk prosedur reseksi lobus temporal, tindakan stereotactic thermocoagulation yang dilakukan dengan memasukkan satu jarum elektrode ke satu area titik sumber kejang. Beberapa pilihan tindakan ini dapat Anda diskusikan dengan dokter kami.
Hal Yang Penting Diketahui Sebelum Tindakan Operasi
Pembedahan disarankan untuk Anda jika:
- Anda sudah mencoba setidaknya 2 obat kejang, satu per satu, yaitu pilihan obat yang tepat untuk jenis kejang Anda. Anda juga sudah mencoba lebih dari satu obat pada saat bersamaan – ini dapat bekerja dengan baik untuk beberapa orang jika satu obat tidak membantu.
- Jika Anda masih mengalami kejang – ini berarti Anda tidak bebas kejang. Beberapa orang mungkin mengalami banyak kejang dalam sehari atau sebulan, yang lain mungkin mengalami kejang sesekali selama setahun. Tidak ada angka yang pasti tentang berapa banyak kejang yang harus dipertimbangkan seseorang untuk operasi.
- Anda memiliki kejang yang dimulai di satu area otak (untuk reseksi)
- Kejang dimulai di daerah yang dapat dihilangkan dengan aman tanpa menyebabkan masalah lain seperti bergerak, berbicara, mengingat atau melihat.
- Kejang disebabkan oleh masalah lain di otak, seperti tumor, stroke, atau cedera kepala.
Untuk melihat apakah operasi mungkin dilakukan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan kepada pasien.
Bagaimana Hasil Operasi Yang di Dapatkan ?
Seberapa baik hasil dari operasi pembedahan tergantung pada banyak hal. Jenis kejang, area otak yang terlibat dan jenis operasi adalah faktor kunci. Masalah kesehatan lain yang mungkin Anda miliki juga penting. Secara keseluruhan, lebih dari separuh orang yang menjalani operasi akan mendapatkan kontrol yang lebih baik terhadap kejang mereka. Setelah beberapa jenis operasi, hasilnya bahkan lebih baik – 7 atau 8 dari 10 orang mungkin hanya memiliki aura setelah operasi. Yang perlu dikatahui bahwa setelah operasi Anda kemungkinan masih memiliki hal-hal sebagai berikut :
- Masih memiliki masalah dengan memori atau pembelajaran. Tetapi jika kejang yang menyebabkan masalah ini, hal ini mungkin menjadi lebih baik dari waktu ke waktu jika Anda memiliki kontrol kejang yang lebih baik.
- Masih mungkin memiliki masalah dengan depresi atau kecemasan jika ini masalah sebelum operasi. Meskipun ada kemungkinan bagus bahwa suasana hati Anda akan menjadi lebih baik jika kejang dikendalikan. Beberapa orang mungkin mengalami perubahan segera setelah operasi untuk waktu yang singkat.
- Dokter yang merawat Anda mungkin menyarankan untuk menurunkan obat jika Anda bebas kejang cukup lama dan baik-baik saja.
- Jika Anda mengalami kesulitan bekerja atau dengan sekolah Anda sebelum operasi, Anda mungkin perlu bantuan untuk kembali menyesuaikan diri dengan aktivitas Anda setelah operasi.
- Anda tidak diperkenankan untuk mengemudi sampai bebas kejang untuk jangka waktu tertentu.
Memahami Tujuan & Harapan dari Operasi
Tujuan dan harapan untuk operasi akan bervariasi untuk setiap orang. Dokter ahli epilepsi akan membantu Anda memahami tujuan perawatan dari operasi epilepsi. Diskusikan tujuan dan harapan pribadi Anda dengan dokter yang merawat untuk melihat seberapa realistis hal tersebut.
Tujuan dapat dianggap sebagai hasil operasi yang diinginkan atau apa yang ingin Anda capai dengan menjalani operasi epilepsi.
Harapan adalah apa yang Anda antisipasi, atau harapan, dapat terjadi sebagai akibat dari operasi epilepsi dengan melihat kondisi unik yang Anda alami.
- Diskusikan dengan dokter Anda tentang tujuan dan hrapan pribadi Anda untuk operasi epilepsi sehingga realistis.
- Sasaran untuk pembedahan dapat mencakup bebas kejang, lebih sedikit atau tidak ada kejang yang melumpuhkan, menghentikan atau mengurangi obat-obatan, dan meningkatkan kemandirian.
- Dukungan dari anggota keluarga sangat penting selama proses menjelang operasi, selama menjalani perawatan di rumah sakit, dan dalam pemulihan.
- Peran yang dimainkan anggota keluarga dalam kehidupan seseorang dengan epilepsi dapat berubah setelah operasi. Karena itu, keluarga harus siap untuk periode penyesuaian ketika peran dan tanggung jawab berubah.
- Bebas dari kejang (tidak ada kejang) atau bebas dari kejang yang melumpuhkan
- Peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kemandirian
- Kemampuan untuk mengurangi atau berhenti minum obat anti-kejang
- Evaluasi pra-bedah yang mencakup pemeriksaan EEG, pencitraan otak (MRI, PET Scan atau pencitraan lain yang diperlukan), evaluasi tes neuropsikologi untuk evaluasi memori dan bahasa.
- Operasi yang direncanakan dengan cermat, khusus untuk jenis kejang dan lokasi dimulainya kejang di otak
- Dukungan psikologis untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin terjadi dengan perubahan kejang setelah operasi.
Penggunaan Obat pasca Operasi
Ketika dokter berbicara tentang peluang bebas kejang setelah operasi, persentase tersebut biasanya tidak mempertimbangkan apakah seseorang tetap menggunakan dosis obat kejang yang sama.
- Obat kejang akan tetap sama seperti sebelum operasi setelah selesai tindakan operasi di rumah sakit
- Pada bulan-bulan setelah operasi epilepsi, biasanya dosis obat kejang tidak akan berubah atau mungkin hanya sedikit lebih rendah.
- Setelah beberapa bulan, dokter Anda akan berbicara dengan Anda tentang cara menurunkan dosis obat anti-kejang dengan aman.
- Dalam beberapa kasus, orang yang telah menjalani operasi berhasil dapat berhenti minum obat anti-kejang.
- Keputusan untuk mengubah atau menurunkan obat didasarkan pada kemajuan setiap orang, termasuk:
o Seberapa baik kejang mereka telah dikontrol
o Penyebab epilepsi mereka
o Resiko kejang lebih banyak jika obat dihentikan
- Jika fokus kejang atau area dimana kejang dimulai dapat dihilangkan atau diangkat sepenuhnya
- Tes EEG yang dilakukan setelah operasi tidak menunjukkan penanda untuk aktivitas kejang
- Tidak ada kejang atau aura setelah operasi
Jika dilakukan perubahan dalam pengobatan, biasanya dilakukan secara bertahap. Dan keputusan ini didasarkan pada hasil diskusi antara dokter dan pasien.
- Biasanya, perubahan kecil dilakukan selama beberapa bulan.
- Diperlukan kontrol rutin tindak lanjut berulang kepada dokter.
- EEG dapat dilakukan secara berkala untuk melihat respon dari pengurangan obat
- Jika aktivitas kejang terlihat pada pemeriksaan EEG, obat anti-kejang dapat ditingkatkan lagi.
Bahkan jika obat-obatan tidak dapat dihentikan sepenuhnya, seseorang dapat mengurangi dosis obat anti-kejang atau bahkan mengurang jenis obat anti-kejangnya. Hal ini tentunya setelah setelah diskusi dengan dokter.
Keluarga dan pengasuh sering terlibat secara erat dalam merawat pasien kejang bertahun-tahun. Sementara operasi adalah langkah yang menjanjikan dan positif, dapat juga menjadi bagian dari perjalanan panjang dalam menemukan pengobatan terhadap orang yang mereka cintai. Beberapa aspek tanggung jawab keluarga dan pengasuh berubah sementara orang yang mereka cintai berada di rumah sakit untuk tindakan bedah epilepsi. Hal ini seringkali tidak terduga dan sulit. Orang mungkin memiliki serangkaian perasaan, seperti:
- Ketidakberdayaan dan harapan – Keluarga mungkin mengalami salah satu atau kedua emosi ini saat orang tersebut menjalani tes pra-bedah dengan pemantauan EEG atau saat mereka menunggu hasil tes untuk melihat apakah kejang dapat dilokalisasi. Perasaan ini dapat berlanjut setelah operasi saat mereka menunggu untuk melihat apa yang terjadi ketika orang yang mereka cintai pulih.
- Kesulitan melepaskan – Keluarga yang biasanya memiliki peran aktif dalam kehidupan dan merawat orang yang mereka cintai dengan sepenuh hati biasanya mengalami kesulitan untuk melepaskan peran perawatan ini kepada orang lain. Selama pemantauan video EEG, menunggu orang yang mereka cintai mengalami kejang dan tidak dapat menghibur mereka ketika mereka diharuskan di atas tempat tidur untuk evaluasi bisa sangat sulit. Tetapi ada saatnya untuk merelakan orang yang mereka cintai untuk diserahkan kepada dokter dan perawat.
- Mendukung, mengadvokasi, dan merawat – Keluarga harus didorong dan diyakinkan kembali bahwa kehadiran mereka sangat penting untuk mendukung orang yang menjalani evaluasi pembedahan atau proses pembedahan epilepsi. Melewati proses ini melibatkan peran aktif dari seluruh anggota keluarga.